Profil Desa Kaliwungu
Ketahui informasi secara rinci Desa Kaliwungu mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Menilik profil Desa Kaliwungu di Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara. Temukan potensi ekonomi dari industri rumahan keripik singkong, pesona wisata religi Makam Ki Gajah Mangun, serta dinamika pemerintahan dan data wilayah terbarunya dalam ulasan komprehens
-
Pusat Industri Rumahan
Desa Kaliwungu merupakan sentra produksi keripik singkong dan pisang yang menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
-
Warisan Sejarah Mataram
Keberadaan petilasan dan Makam Ki Gajah Mangun menjadi bukti sejarah penting desa sebagai salah satu simpul peradaban masa lalu.
-
Tata Kelola Pemerintahan Aktif
Pemerintah desa secara proaktif mengelola anggaran desa untuk pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat melalui program seperti BLT DD.

Terletak di lengkungan geografis yang strategis di Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Desa Kaliwungu hadir sebagai sebuah wilayah yang dinamis. Desa ini tidak hanya berfungsi sebagai unit administratif, tetapi juga sebagai sebuah entitas sosial-ekonomi yang terus berkembang. Dengan perpaduan antara potensi agribisnis yang mengakar, warisan sejarah yang terjaga, serta tata kelola pemerintahan yang transparan, Desa Kaliwungu menunjukkan geliat pembangunan yang menjanjikan di tengah tantangan zaman.
Sebagai bagian dari Kecamatan Mandiraja, desa ini menjadi salah satu penopang stabilitas sosial dan ekonomi di wilayah selatan Banjarnegara. Kehidupan masyarakatnya yang mayoritas bergerak di sektor pertanian dan industri rumahan menciptakan sebuah ekosistem yang mandiri dan berdaya. Artikel ini akan mengupas secara mendalam profil Desa Kaliwungu, dari data geografis dan demografis, hingga potensi tersembunyi yang siap dikembangkan lebih lanjut.
Geografi dan Kondisi Wilayah
Secara geografis, Desa Kaliwungu terletak pada posisi yang cukup vital di Kecamatan Mandiraja. Letak wilayahnya yang menjadi bagian dari hamparan dataran dan perbukitan memberikan karakteristik unik pada penggunaan lahan dan sumber daya alamnya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjarnegara dalam publikasi "Kecamatan Mandiraja dalam Angka", Desa Kaliwungu memiliki luas wilayah sekitar 529,73 hektar. Wilayah yang luas ini dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat untuk kegiatan pertanian, permukiman dan fasilitas umum.
Adapun batas-batas wilayah Desa Kaliwungu secara administratif ialah sebagai berikut:
- Sebelah UtaraBerbatasan dengan desa lain di lingkup Kecamatan Mandiraja, yang lahannya banyak dipengaruhi oleh aliran Sub-DAS (Daerah Aliran Sungai) dari Sungai Serayu.
- Sebelah TimurBerbatasan dengan Desa Somawangi dan Desa Kebanaran.
- Sebelah SelatanBerbatasan langsung dengan Kabupaten Kebumen, yang ditandai oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri yang menetapkan titik koordinat batas antar kabupaten. Salah satu titik batasnya berada di koordinat 07° 30` 32.74`` LS dan 109º 30` 05.56`` BT antara Desa Kaliwungu dengan Desa Donorojo, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen.
- Sebelah BaratBerbatasan dengan Desa Jalatunda.
Dengan populasi penduduk yang tercatat pada tahun 2018 sebanyak 3.773 jiwa, maka kepadatan penduduk Desa Kaliwungu mencapai sekitar 712 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang sedang, memungkinkan ruang untuk pengembangan wilayah tanpa tekanan populasi yang berlebihan. Kode Pos untuk Desa Kaliwungu, Kecamatan Mandiraja, yaitu 53473.
Pemerintahan dan Tata Kelola Desa
Roda pemerintahan di Desa Kaliwungu berjalan secara aktif dan terstruktur. Dipimpin oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, pemerintah desa menjadi garda terdepan dalam pelayanan publik dan implementasi program pembangunan. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci dalam pengelolaan dana desa, yang tercermin dari berbagai kegiatan publikasi dan musyawarah.
Salah satu contoh nyata dari berjalannya fungsi pemerintahan yakni adanya agenda rutin "Paparan Rencana APBDes" yang dilaksanakan di tingkat kecamatan. Berdasarkan informasi dari situs resmi Kecamatan Mandiraja, perwakilan dari Desa Kaliwungu, termasuk Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), secara aktif memaparkan rencana anggaran untuk tahun berikutnya. Keterlibatan ini menunjukkan adanya perencanaan yang matang dan partisipatif dalam menentukan arah pembangunan desa, baik untuk sektor infrastruktur maupun pemberdayaan masyarakat.
Selain itu, pemerintah desa juga menunjukkan kepeduliannya terhadap jaring pengaman sosial. Pada Juni 2025, dilaksanakan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) kepada puluhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM). "Penyaluran BLT DD untuk beberapa bulan sekaligus ini ditujukan untuk membantu meringankan beban ekonomi warga yang membutuhkan," ujar seorang perwakilan dari Kecamatan Mandiraja saat menghadiri kegiatan tersebut. Kebijakan ini menegaskan peran pemerintah desa sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat dalam memastikan kesejahteraan warganya.
Motor Penggerak Ekonomi: Industri Rumahan Keripik
Sektor ekonomi Desa Kaliwungu memiliki keunikan tersendiri yang menjadi tulang punggung bagi pendapatan sebagian besar warganya. Jika pertanian padi menjadi pemandangan umum di banyak desa, maka di Kaliwungu, kebun singkong dan pisang memegang peranan vital. Hasil panen dari kedua komoditas ini tidak hanya dijual dalam bentuk mentah, tetapi diolah menjadi produk bernilai tambah yang dikenal luas, yakni keripik singkong dan keripik pisang.
Sebuah studi mengenai manajemen produksi dan pemasaran home industry di Desa Kaliwungu yang dilakukan oleh civitas akademika UIN Saizu Purwokerto menyoroti betapa pentingnya industri ini. Usaha ini mulai berkembang sejak dekade 1990-an, dipelopori oleh tokoh masyarakat seperti Ibu Sukilah. Awalnya, usaha ini hanya berfokus pada keripik singkong yang menjadi komoditas utama. Namun seiring berjalannya waktu dan melihat peluang pasar, produksi berkembang dengan penambahan varian keripik pisang.
"Kegiatan usaha yang semula terfokus pada pertanian dan perdagangan, perlahan bergeser dengan tumbuhnya industri rumahan. Inisiatif ini kemudian diikuti oleh warga lainnya, menjadikan desa ini sebagai salah satu sentra produksi," tulis peneliti dalam laporannya.
Manajemen usaha yang diterapkan oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ini pun terbilang sudah cukup baik. Mereka telah menerapkan pengelolaan produksi dan pemasaran yang efektif, meskipun masih dalam skala rumahan. Produk keripik dari Kaliwungu dikenal memiliki cita rasa yang khas dan renyah, menjadikannya oleh-oleh favorit bagi siapa saja yang berkunjung ke wilayah Mandiraja dan sekitarnya. Potensi ini masih sangat terbuka untuk dikembangkan lebih lanjut melalui inovasi kemasan, pemasaran digital, dan perluasan jaringan distribusi.
Jejak Sejarah dan Potensi Wisata Religi
Desa Kaliwungu tidak hanya kaya akan potensi ekonomi, tetapi juga menyimpan warisan sejarah yang bernilai tinggi. Salah satu situs yang paling dikenal yakni Makam Ki Gajah Mangun, yang terletak di desa ini. Menurut catatan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Ki Gajah Mangun, yang memiliki nama asli Ki Sabuk Rimang, merupakan seorang tokoh penting dari era Kerajaan Mataram Islam.
Beliau merupakan seorang tokoh masyarakat yang singgah dan kemudian menjadi pemimpin di wilayah Banjarnegara selatan. Petilasan dan makamnya hingga kini masih dirawat dengan baik oleh juru kunci setempat dan menjadi tujuan wisata religi bagi masyarakat dari berbagai daerah. Keberadaan situs ini menjadi penanda bahwa Desa Kaliwungu telah menjadi bagian dari lintasan sejarah besar di masa lalu.
Potensi wisata ini, jika dikelola dengan baik, dapat memberikan dampak ekonomi tambahan bagi masyarakat. Pengembangan fasilitas pendukung seperti area parkir yang memadai, pusat informasi, serta promosi yang lebih gencar dapat meningkatkan jumlah peziarah dan wisatawan. Keterkaitan sejarah dengan Kerajaan Mataram memberikan nilai jual yang kuat bagi para peminat wisata sejarah dan budaya.
Arah Pembangunan dan Harapan Masa Depan
Dengan segala potensi yang dimilikinya, Desa Kaliwungu, Kecamatan Mandiraja, menatap masa depan dengan optimisme. Sinergi antara pemerintah desa yang proaktif, masyarakat yang ulet, dan sumber daya alam yang melimpah menjadi modal utama. Tantangan ke depan tentu ada, seperti regenerasi pelaku UMKM, adaptasi terhadap teknologi digital dalam pemasaran, serta peningkatan infrastruktur penunjang pariwisata.
Pemerintah desa, bersama dengan pemerintah kabupaten, diharapkan dapat terus memberikan pendampingan dan pelatihan bagi para pelaku UMKM keripik untuk meningkatkan daya saing produk mereka. Di sisi lain, pelestarian situs sejarah Ki Gajah Mangun perlu diiringi dengan narasi yang kuat dan promosi yang efektif agar pesonanya tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga nasional.
Pada akhirnya, Desa Kaliwungu merupakan cerminan dari sebuah desa di Indonesia yang terus berjuang dan berinovasi. Dengan kerja keras dan visi yang jelas, desa ini berpotensi besar untuk menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera, tanpa harus kehilangan identitas sejarah dan budayanya.